Syafe’i adalah Boss copet Pasar Senen (Preman Pasar), dia punya geng yang amat ditakuti di Pasar Senen namanya: Geng Kobra. Di masa revolusi 1945, copet senen itu menjadi salah satu gerilyawan yang paling ditakuti pasukan Tijger Belanda, Sjafe’i bikin laskarnya sendiri yang banyak menyerang tangsi KNIL Belanda di sekitaran Kwini, salah satu pertempuran terkenal Sjafe’i adalah serangan Februari 1946, yang kemudian membuat marah Belanda dan Belanda membalas dengan patroli lalu menembaki rumah Bung Karno di Pegangsaan.
Bung Karno berharap pengangkatan Sjafe’i ini akan meredam protes-protes mahasiswa di Jakarta yang dinilai mangkin kurang ajar. Namun pengangkatan Sjafe’i ini menjadi olok-olok mahasiswa pada waktu itu, nyanyian olok-olok ini dinyanyikan sepanjang jalan saat mahasis demo “Tek kotek kotek kotek koteeek, ada menteri kok tukang copet".