Judul Buku : Hubungan Internasional Dalam Perspektif Sejarah
Nama Pengarang : Dr. Subagyo, M.Pd.
Tahun Terbit : Februari 2010
Jumlah Halaman : 279 Halaman
Rancangn Grafis Isi : Basuki A.Md
Desain Cover : Basuki A.Md
Ukuran : 20,5 X 14,5 cm
Harga : Rp. 50.000,-
Buku ini membicarakan tentang hubungan internasional dalam perspektif sejarah yang dilakukan kelompok masyarakat dengan cara berinteraksi melalui kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki yang membawa dampak perubahan. Dalam sejarah perubahan itu memberikan dasar pengalaman manusia akan bertindak pada masa yang akan datang. Hubungan antar bangsa mengalami pasang surut yang terjadi karena perkembangan yang terjadi disetiap zaman yang diperankan kerajaan atau Negara bengasa.
Hubungan internasional yang ditulis oleh subagyo yang dilihat dari perspektif sejarah memberika pemahaman konsep dasar dan ruang lingkup untuk memahami perjalanan kehidupan bersama, telah menunjukan perkembangan dari waktu ke waktu. Hubungan internasionak digunakan secara bergantian baik untuk kepentingan pendidikan maupun mata pelajaran.
Negara secara geografis merupakan wilayah dengan system kekuasaan yang terpusat dengan memilki hukum, peraturan dan membuat keputusan sendiri. Bangsa adalah sekelompok penduduk yang memliki rasa dan mempunyai pandangan sendiri. Negara Bangsa adalah suatu wilayah Negara dengan penduduk menyatakan suatu bangsa. Hubungan antar bangsa bertujuan mencangkup bukan hanya bangsa, tetapi juga anatar Negara, anatar pemerintahan dan antar penduduk. Tujuan utama hubungan internasional yang harmonis adalah tercapainya perdamaian dunia.
Dalam buku ini masyarakat internasional memberikan gambaran bagaimana perkembangan kehidupan antar nangsa memerlukan pengertian untuk saling toleransi. Untuk ekonomi politik internasional factor ini cukup domina mewarnai dinamika perubahan yang terjadi.
Kekuatan nasional dan pola hubungan internasional memiliki banyak factor yang mempengaruhi dan menjadi modal dasar nagi suatu Negara bangsa untuk memainkan perannya dalam hubungan internasional diwarnai dengan ambisi – ambisi atau keinginan yang dicapai. Untuk mencapi ini dibutuhkan diplomasi, diplomasi adalah perangkat proses interaksi yang memberikan dasar bagi tindakan lebih lanjut bagi suatu Negara. Dibutuhkan diplomat untuk berkomunikasi dakam mewujudkan harapan – harapan bersama.
Disini juga mebahas tidak hanya hubungan internasional membawa dampak yang harmonis tetapi juga ada konflik atau perang. Keadaan ini menimbulkan komunikasi menjadi tidak nyaman, maka lahirlah organisasi internasional untuk sebagai wadah bagaimana sebuah Negara melakukan upaya perbaikan dan peningkatan kesejahteraan serta perdamaian. Contoh oraganisasi internasional yang cukup relevan adalah perserikatan bangsa – bangsa (PBB).
Didalam buku hubungan internasional, Indonesia juga memiliki peran didunia internasional. Indonesia sebagai Negara yang berdaulat ingin menunjukkan eksistensinya melalui berbagai tindakan nyata. Usaha tersebut dapat diwujudkan dengan cara perdamaian, kesejahteraan yang dilakukan secara serius dan penuh dedikasi. Saat ini arus globalisai sangat kuat, hamper semua Negara mempersiakan diri sebaik – baiknya untuk menghadapi. Pada era ini, Indonesia berusaha memberikan andilnya untuk penyelesaian masalah dan melakuaknperannya sebaik mungkin dalam dibag politik, keamanan, ekonomi, kebudayaan dan lingkungan hidup
Dalam karya Drs. Subagyo. M.P.d hubungan internasional dalam perspektif sejarah : tata tulisan yang tertera ”baik”, sehingga para pembaca terutama akademisi tidak merasa jenuh ketika sedang membaca buku ini, tapi terkadang ada juga kata – kata yang sulit dipahami. Informasi-informasi yang terdapat pada buku ini sangat membantu pembaca dalam mengembangkan pengetahuannya. Buku ini membahas keadaan dunia internasional secara global beserta pandangan – pandangan melalui perspektif sejarah. Banyak hal yang disinggung dalam buku ini mengenai peran Indonesia dikancah dunia internasional dan juga Amerika sebagai Negara yang memiliki kekuatan yang dominan dalam hubungan internasional.
konsep hubungan internasional merupakan suatu kelompok manusia yang berkembang menjadi besar pasti akan menyusun dirinya dalam suatu kestuan masyarakat dan berusaha untuk dapat hidup secara tertib dan teratur. Interaksi suatu bangsa dengan bangsa lain dapat berlangsung baik secara bersahabat maupun secara kekerasan (perang).
Istilah negara, bangsa dan negara-bangsa seringkali digunakan secara bergantian dalam membicarakan hubungan internasional. Secara teknis sebenarnya terdapat pengertian yang berbeda. Negara secara geografis merupakan wilayah dengan sistem kekuasaan yang terpusat, dengan memiliki hukum, peraturan dan membuat keputusan sendiri. Bangsa, sebenarnya tidak terikat oleh wilayah tertentu suatu bangsa adalah sekelompok penduduk yang mengikuti pandangan sendiri yang menghubungkan satu dengan yang lain. Negar-bangsa, diartikan sebagi sutu teriorial negara dengan penduduk yang menyatakan sebagai suatu bangsa.
Hubungan internasioal sebagai ilmu atau disiplin mengalami perkembangan tersendiri dan memiliki tujuan tersendiri pula. Hubungan internasional merupakan suatu kegiatan manusia dimana manusia yang berasal dari satu negara atau lebih, baik secara individual, maupun secara kelompok, berinteraksi. Munculnya sebagai sebuah komponen ilmu merupakan suatu kebutuhan dan perkembangan sejarah, terutama menjelang perang dunia pertama. Secara harafiah hubungan internasional dapat diartikan sebagai hubungan antar bangsa, padahal yan dimaksudkan bukanlah hanya hubungan dalam bentuk ini, dan telah diusulkan penggunaan istilah yang lebih tepat yaitu “hubungan global” (global relations).
Dalam upaya mencapai hubungan antar bangsa atau hubugan internasional yang harmonis, tujuan utamanya adalah tercapainya perdamaian. Kajian tentang masyarakat internasional memberikan gambaran bagaimana dalam perkembangan kehidupan antara bangsa memerlukan pengertian untuk saling toleransi. Dalam kehidupan anter bangsa atau hubungan internasional ternyata faktor ekonomi cukup dominan mewarnai dinamika perubahan yang terjadi. Indonesia sebagai Negara nasional yang berdaulat ingin menunjukkan eksistensinya. Dalam perkembangan sejarah bangsa Indonesia telah membuktikan bahwa usaha mewujudkan perdamaian, kesejahteraan, dilakukan secara serius dan penuh dedikasi.
Penulis buku ini dapat memberikan penjelasan dengan menditail. Penjelasannya juga runtut, sesuai dengan EYD yang disempurnakan dan mengenai seluruh keragaman tentang hubungan internasional dalam pespektif sejarah. Menceritakan juga hal-hal yang tidak ada dibuku lain. Disertai juga diagram-diagaram sehingga dapat mendukung pemahaman pembaca. Serta bahasa yang digunaka juga cukup mudah untuk dipahami sehingga buku ini sangat cocok bagi para pemula karena isinya yang tidak begitu berat.
Selain memiliki kelebihan seperti tercantum diatas, buku ini juga memiliki kekurangan seperti halamannya mudah lepas sehingga cukup sulit untuk membacanya, selain itu meski sebagian besar bahasa yang digunakan telah sesuai dengan EYD yang disempurnakan tetapi tetapsaja masih terdapat kata-kata yang menyalahi EYD, seperti penggunaan kata “Pebruari” yang tercantum dalam identitas buku yang seharusnya bila sesuai dengan EYD yang disempurnakn ditulis “Februaru”. Terdapat pula istilah-istilah baru yang tidak disertai dengan penjelasannya seperti negara-negara Axis-Pact, meski ckup sedikit istilah-istilah baru cukup merepotkan juga.
Bila dibandingkan dengan buku Pengantar Studi Hubungan Internasional karangan Robert Jackson & Georg Sorensen buku ini memiliki beberap kelebihan dan kekurangan seperti kofer buku ini lebih menarik ketimbang buku pembanding tersebut dan juga isi di dalam buku ini lebih padat dan ringkas serta hanya mengambil point-point pentingnya saja tetapi buku pembanding tersebut juga tidak kalah menarik karena mengingat harganya yang mungkin lebih mahal maka buku pembanding tersebut memiliki kualitas buku yang lebih unggul seprti, bukunya terkesan lebih kokoh. Selain itu buku pembanding tersebut lebih rinci dalam menyampaian materinya serta disertai juga penjelasan kata-kata yang cukup sulit sehingga dapat dengan mudah dipahami. Buku ini meski memiliki diagram-diagram yang lebih sedikit tetapi ini lebih baik daripada buku pembanding yang memiliki banyak diagram tetapi kurang begitu jelas.
Sebagai saran alangkah baiknya bila kekurangan-kekurangan diatas dapat benar-benar diperhatiakan seperti kualitas buku dan pengguanaan bahasa sehingga dapat menunjang kegiatan beljar mengajar menjadi lebih baik.
Hubungan internasional adalah suatu disiplin yang disusun secara sintesis, sedangkan ilmu pengetahuan lain dapat terjadi secara analitis, artinya dari disiplin lain yang ada terlebih dahulu.
A. Konsep dasar dan ruang lingkup
1. Konsep hubungan internasional
Dalam meninjau disiplin “hubungan internasional”, ada dua konsep yaitu permusuhan (perang) dan persahabatan (perdamaian). Untuk itu perlu adanya hubungan yang baik antar Negara – nagara, misalnya dalam urusan untuk memenuhi kebutuhan hidup masing – masing.
2. Ruang lingkup hubungan internasional
Tidak ada di dunia ini bangsa yang adapa membebaskan diri dari keterlibatannya dengan bangsa lain dan dapat terwujud melalui: hubungan individu (turis, mahasiswa, sarjana dll), hubungan antar kelompok (lembaga – lembaga social, keagamaan, perdagangan dll), hubungan antar Negara (pribadi – pribadi; individu – individu; suatu organisasi).
3. Asas dan latar belakang sejarah hubungan internasional
a) Asas hubungan internasional
Hubungan internasional pada hakikatnya didasarkan atas hubungan dengan Negara lain, hubunga internasioanal didasarkan pada kemauan bebas dan persetujuan dari beberapa atau semua Negara. Tujuannya adalah untuk kepentingan bersama mereka yang menyatukan diri didalamnya.
Asas teritorial (kekuasaaan Negara atas daerahanya), asas kebangasaan (kekuasaan Negara pada negaranya), asas kepentingan umum (wewenang Negara untuk melindungi dan mengatur kepentingan dalam kehidupan masyarakat). Oleh karena itu hubungan Negara satu dengan yang lain perlu adanya tertib dan teratur.
b) Latar belakang sejrah
Ada empat periode :
Zaman kuno (yang berlangsung samapai berakhirnya imperium romawi), abad pertengahan (zaman eropa nasrani pada pertengahan sampai dengan abad ke XVI), periode antar Negara modern (antar abad XVI – XIX), petiode abad XX (periode evolusi menuju arah tingkat supra Negara).
B. Negara, Bangsa dan Negara Bangsa
Negara secara geografis merupakan wilayah dengan system kekuasaan yang terpusat dengan memilki hukum, peraturan dan membuat keputusan sendiri. Bangsa adalah sekelompok penduduk yang memliki rasa dan mempunyai pandangan sendiri. Negara Bangsa adalah suatu wilayah Negara dengan penduduk menyatakan suatu bangsa.
1. Evolusi Negara – Bangsa sampai tahun 1870
Dieropa banyak Negara – Negara yang menggunakan system kerajaan (empire) westphalia, dimana ditetapkan peraturan bahwa kekuasaan ada ditangan raja. Namun, pada abad 17, 18, 19 bangsa eropa menyebar keluar tujuan gold, glory dan gospel. Pandangan ekonomi merkantilisme merupakan putaran pertama empire ini dalam membangun wilayah koloni. Pandangan merkantilisme berpendirian bahwa kekuatan suatu Negara didasarkan atas perolehan kekayaan yang dimilikinya.
2. Evolusi Negara bangsa modern (1684 – 1945 - kini)
3. Negara bangsa dan perimbangan kekuatan
Kekuatan dan kekuasaan akan mempunyai peranan penting dalam melaksanakn kebijakan Negara. Perimbangan kekuatan Negara tidak saja hubungan anatara dua nagara akan tetapi dapat juga berbentuk antara hubungan sekelompok Negara dengan satu tenaga tertentu atau sebaliknya.
C. Ilmu dan system hubungan internasional
Hubungan anatar bangsa bertujuan mencangkup bukan hanya bangsa, tetapi juga anatar Negara, anatar pemerintahan dan antar penduduk.
1. Ilmu hubungan internasional
Hubungan internasional merupakan suatu kegiatan menusia yang berasal dari suatu Negara atau lebih, baik secara individual, maupun secara kelompok, berinteraksi (kontak langsung / melalui komunikasi tidak langsung).
- Lahirnya ilmu hubungan internasional : Munculnya sebagai sebuah komponen ilmu merupakan suatu kebutuhan dan perkembangan sejarah, teutama menjelang perang dunia pertama. Sebelum perang dunia pertama aksentuasi materi berkisar pada politik, hukum internsaioanl dan ekonomi internasional. Sesudah perang perhatian lebih ditekankan pada hubungan antar bangsa dan organisasi internasional. Pecahnya perang dunia yang kedua dan lahirnya PBB serta badan – badan lainnya mendorong lahir dan berkembangnya ilmu ini dn menuntut terselenggaranya suatu Negara dunia.
- Ilmu – ilmu dasar hubungan internasional : hukum internasional, sejarah diplomatic, ilmu perang , politik internasional, organisasi internasional, perdaganga internasioanal, pemerintahan jajahan , hubungan luar negeri (bagian integral dalam kontak internasional).
- Ilmu – ilmu yang menunjang : geografi dunia, gerakan pendidikan perdamaian, psikologi dan sosiologi hubungan internasional, humaniora, ilmu – ilmu social lainnya dan biologi serta studi regional (ilmu – ilmu tersebut melihat dunia sebagai suatu keseluruhan).
- Pendidikan internasional : merupakan suatu ilmu yang mengembangkan sikap, pengetahuan, salinh pengertian serta ketrampilan untuk dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan dunia dan menerima masyarakat dunia ke dalam pola hidup manusia yang beradab.
2. System kegiatan hubungan internasional
a) Diplomasi keseluruhan proses dari hubungan politik antar bangsa, orangnya disebut dengan diplomat. Tugas seorang diplomat dalam menjalankan misinya / system diplomasi hingga ke zaman ini mangalami perkembangan yang disesuaikan dengan kondisi zamanya.
b) Hukum internasional : satu bentuk huku yang berlaku antar Negara – Negara yang berdaulat dan antar kesatuan – kesatuan / badan – badan internasional lainnya.
c) Ekonomi internasional : masalah kemlaratan, perdagangan, industry termasuk ruang lingkup ekonomi. Sejak pembentukan Negara nasional pertama hingga kini, dari system merkantilisme, perdagangan bebas pada pertengahan abad XIX, retriksi, neo merkantilisme dan sejak 1914 - sistem ekonomi nasional abad XX. Sebaliknya pada zaman purba Negara – Negara kerajaan telah memanfaatkan kepentingan ekonomi nasional telah merupakan senjata atau perisai bangsa.
3. Perkembangan ilmu hubungan internasional
Ilmu hubungan internasional merupakan ilmu yang sangat muda dalam perkembangannya, oleh karenanya lahir dari rasa ingin tahu dan kebutuhan manusia untuk mencari penyesaian dalam megatasi masalah. Ilmu hubungan inernasional lhair kerena kebutuhan manusia akan perdamaian.
Sejarah jugalah yang membuktikan , bahwa manusia selalu mengaitkan keadaan perang maupun suasana damai dengan kaidah dan sedapat mungkin malahan juga dengan ketertiban.
3.1 Ruang lingkup hubungan internasional
Hubungan internasional bukan hanya hubungan antar bangsa namun mencangkup hubungan yang global, yang mencangkup hukum internasional bukan hanya poltik semata.
3.2 Koneksitas : hubungan internasional, politik internasional dan politik luar negeri
Hubungan luar negeri mencangkup keseluruhan hubungan dijalankan oleh suatu Negara dengan semua pihak yang tidak tunduk dengan kedaulatannya.
Politik luar negeri adalah keseluruhan perjalanan keputusan suatu pemerintah untuk mengatur semua hubungan dengan kalangan luar negeri dan semua yang dikontrol oleh pemerintah.
Politik internasional yaitu politik antar negera meliputi kepentingan dan tindakan beberapa atau semua Negara serta proses interaksi anatr Negara maupun anatar Negara dan organisasi internasional pada tingkat pemerintah.
D. SASARAN DAN SISTEM INTERNASIONAL
1. Perdamaian Dunia
Kesadaran bahwa tujuan hidup manusia hanya dapat tercapai melalui perdamaian apabila kehidupan menusia sebagai makhluk social, ekonomi dan kerena itu juga polik berlangsungan dengan tertib.
1.1 Berbagai aliran mengenai masalah perdamaian dunia :
a) Aliran idealisme : internasional dan yuridis
b) Aliran Realisme : politik
c) Neo-realisme dari Edward hallett carr : manusia sebagai makhluk internasional sebagia satu kesatuan
1.2 Palemologi (studi perdamaian)
Disiplin ilmu yang merupakan reaksi dari para pemikir terhadap meningkatnya perlombaan senjata “perdamaian”.
1.3 Perdamaian dan ideology
Manusia selalu mengusahakan perdamaian , juga bila perdamaian itu minimal pada sifatnya. Ideology harus diletakkan disamping kepentingan nasional disamping kepentingan nasional sebagai factor utama yang menentukan system internasional yang berlaku semenjak berakhirnya PD II.
2. Sistem Internasional
a) Kerangka analisis system internasional
Menurut holsti ada lima aspek : batas geografi, kebudayaan maupun efektifitas dari suatu system; ciri dan bentuk dari suatu politik yang interaksinya membentuk suatu system inetenasional; struktur dari interaksi internasional sebagai pertumbuhan dan penggabungan antar kekuatan nasional jadi inheren; interaksi yang tidak terhitung jumlahnya mulai dari koopersasi yang luas sifatnya samapai perang total; jalinan dari kebiasaan, kaidah dan proses yang ditaati oleh satuan politik.
b) System Negara setelah abad ke-17
Setelah revolusi perancis 1789 telah mematangkan Negara sebagai system yang baku bagi bentuk kehidupan bersama manusia menjadi Negara berdasarkan nasionalisme yang berkembang melalui etos yang mampu mengikat satuan politik berdasarkan bahasa, tradisi kebudayaan, dan kepentingan bersama.
c) System internasional pasca PD II
Setelah PD II banyak organisasi internasionla didirikan terutama berdasarkan anatar Negara sehingga kalaupun juga banyak di antara organisasi itu mempunyai pengaruh politik yang besar nagara tetap merupakan elemen dasar dari system internasional.
E. MASYARAKAT INTERNASIONAL
1. Pendekatan Dasar Masyarakat Internasional
Bahwa hubungan internasional harus dipahami sebagai suatu masyarakat Negara- Negara berdaulat. Menurut pendekatan internasional maslah intervensi dan hak asasi manusia dapat dipelajari secara normative, yaitu secara filosofis, historis dan hukum.
2. Tiga tradisi : Teori
Realisme : doktrin yang disitu persaingan dan konflik antar Negara melekat didalam hubungan mereka. Kaum realis menekankan pda elemen anarki, politik kekuasaan dan peperangan.
Rasionalis : mereka para teoritis yang yakin bahwa manusia selalu memakai akal pikiran dapat menegenali hal yang benar untuk dilakukan dan dapat belajar dari kesalahannya dan dari yang lainnya.
Revolusionis : para teoritis yang menunjukan dirinya dengan rasa kemanusiaan dan yakin pada persatuan moral dari masyarakat dunia di luar Negara.
3. Tiga Tradisi : Praktek
Seperti yang telah ditunjukkan pendekatan masyarakat internasional menekankan filsafat dan sejarah juga hukum.
· Negarawan dan tanggung jawab : kesetiaan pada bangsanya sendiri dan kebaikan warganegaranya, menghargai kepentingan yang sah dan hak – hak Negara lain dan menghormati hukum internasional, menghargai hak asasi manusia
· Tanggung jawab Nasional : negarawan bertanggung jawab atas kesejahteraan warganegaranya, standar hubungan yang fundamental yang seharusnya mereka anut dalam kebijakan kuar negerinya adalah kepentingan nasionalnya.
· Tanggung jawab kemanusiaan : negarawan pertama dan utama adalah manusia dan dengan sendirinya mereka memiliki kewajiban mendasar untuk menghargai hak sasi manusia bukan hanya dinegara mereka sendiri tetapi disemua Negara.
4. Kritik terhadap masyarakat internasional
· Kritik kaum realis : bukti dari norma internasional sebgai penentu kebijakan dan perilaku negaraadalah lemah atau tidak kuat.
· Kritik kaum liberal : tradisi masyarakat internasional mengabaikan politik domestic yang demokrasi dan tidak dapat menjelaskan perubahan progresif dalam politik internasional.
· Kritik EPI : tradisi masyarakat tradisonal gagal memberikan penjelasan tentang hubungan ekonomi internasional.
F. EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL
1. Apakah ekonomi politik internasional itu?
Jika ekonomi adalah tentang pencapaian kekayaan dan politik adalah tentang pencapaian kekuatan , keduanya berinteraksi dalam cara yang rumit dan memusingkan. Hal ini merupakan hubungan yang kompleks dalam konteks internasional antar politik dan ekonomi anatar negra dan pasar.
2. Merkantilisme
Mertkantilisme adalah pandangan dunia tentang elit – elit politik yang berada pada garis depan pembanguna Negara modern. Merkantilisme memandang perekonomian internasional sebagai arena konflik untuk kepentingan nasional yang bertentangan, dari pada sebagai wilayah kerjasama dan saling menguntungkan.
3. Liberalisme Ekonomi
Adam smith merupakan bapak liberalisme ekonomi yakin bahwa pasar cenderung meluas secara sepontan demi kepuasan kebutuhan manusia menegaskan bahwa pemerintah tidak boleh ikut campur. Kaum ekonomi liberal berpendapat bahwa perekonomian pasar merupakan suatu wilayah otonom dari masyarakat yang berjalan menurut ukum ekonominya sendiri.
4. Marxisme
Kaum marxisme berpendapat perekonomian adalah tempat eksplotasi dan perbedaan anatar kelas social khususnya kaum borjuis dan kaum proletar. Politik sebagian besar ditentukan oleh konteks social ekonomi, kelas ekonomi yang dominan juga dominan secara politik. Hal itu berarti bahwa dalam perekonomian kapasitas kaum borjuis akan menjadi sangat berkuasa menjadikan tidak seimbang.
5. Perdebatan tentang stabilitas hegemoni amerika serikat
Teori stabilitas hegemoni sangat penting karena hubungan ekonomi internasional yang liberal tergantung pada kehadiran suatu kekuatan dominan liberal. Jika suatu hegemoni tidak ada perkonomian liberal dunia yang terbuka akan mejdi sulit. Pada tahun 1930 terjadi krisis ekonomi dunnia, pada saat itu amerika adalah kekuatan yang dominan, hegemonic tetapi tidak berkeinginan mengambil tanggung jawab untuk menciptakan tatana ekonomi dunia yang liberal. Keinginan itu muncul setelah PD II.
6. Pembangunan dan keterbelakangan didunia ketiga
Kaum marxis dan EPI berkonsentrasi pada isu pembangunan dan keterbelakangan di dunia ketiga (asia, afrika dan amerika latin).
7. Globalisasi ekonomi dan peran Negara yang berubah
Globalisasi adalah meluas dan meningktanya hubungan ekonomi sosial dan budaya yang melewati batas – batas internsional. Pandangan kaum liberal : Globalisasi ekonomi berarti pergeseran kualitatif menuju system ekonomi global; globalisasi ekonomi akan membawa kesejahteraan yang meningkat bagi individu, keluarga dan perusahaan; Negara bangsa kehilangan kekuatan dan pengaruh seperti ditekankan dari atas dari bawah. Pendangan kaum realis-merkantilisme : globalisasi ekonomi adalah kurang lebih sama yaitu interdependensi ekonomi intensif, tidak ada yang baru dalam hal tersebut; perusahaan – perusahaan tidak kehilangan identitas nasionalnya sebab mereka adalah oemain global. Mereka tetap terikat nagara asalnya; Negara bangsa tidak terancam oleh globalisasi, keapasitas dalam pengaturan dan pengawasan telah meningkat dari pada manurun.
G. KEKUATAN NASIONAL DAN POLA HUBUNGAN INTERNASIONAL
1. Unsur – unsure kekuatan nasional
Kekuatan nasional adalah prnting untuk mendukung penyelenggaraan politik luar negeri dalam menegakkan kepentingan nasional dan mempertahankan eksistensi Negara. Bisa juga kekuatan itu memaksa kehendak kepada Negara atau bangsa lain.
1.1 Rakyat dan SDM
Rakyat merupakan unsure yang utama dari apa yang disebut sebagai kekuatan nasional. Dua aspek yang relevan bagi konsep kekuatan nasional adalah kuantitatif (jumlah dan distribusi penduduk) dan kualitatif (mutu, karakter dan semangat penduduk).
1.2 Pemerintah
Pemerintah mengorganisasikan rakyat dalam mencapai cita – cita mereka dengan mendaya gunakan SDM maupun SDA yang dimiliki dan dikuasai. Korps diplomatic sangat penting karena untuk mempertahankan dan menegakkan kepentingan nasional dengan cara damai. Jika itu tidak terwujud maka akan dilakukan kekuatan militer.
1.3 Wilayah dan SDA
Wilayah adalah unsure yang paling stabil selama dapat di pertahankan oleh pemerintah dan rakyat yang memiliki dan menguasainya. Disamping itu bahan pangan sumber daya lain juga diperlukan untik kelangsungan hidup suatau bangsa.
2. Pola sikap hubungan internasional
Hubungan internasional terjadi sebagai interaksi antar Negara, Negara mengandalkan diri pada kekuatan nasional masing – masing dan berusaha untuk menyelenggarakan politik luar negeri itu merupakan manifestasi utama dari perilaku suatu Negara dalam berhubungan dengan Negara lain.
Dalam sejarah perkembangan hubungan internasional ternyata, bahwa pola sikap dalam penyelenggaraan politik luar negeri dapat senantiasa dikembalikan pada tiga pola dasar : isoslasi atau netralisme, kooperasi dan konfrontasi.
Politik tidak memihak (tidak adanya konsekuen , tidak selalu anti konflik dan prokooperasi); plitik isolasi (menutup dari dunia luar); netralis dan netralisme (tidak memihak dan terlibat); kooperasi (kerjasama); kerjasama universal (global atau memadukan); kerjasama regional (berdekatan secara geografis); kerjasama fungsional (mendukung dan melengkapi); kerjasama ideologis (tidak berbentuk dan sebagai penghambat); konfrontasi (konflik senjata).
H. DIPLOMASI
1. Perkembangan di India kuno
Kegiatan diplomatic telah berlangsung sejak lama di india dan telah lambat laun berkembang ini terbukti pada peninggalan tertulis yang didapat. Saat periode veedic terdapat bukti : duta disebut sejak masa regweda dan sesudahnya; prahita digunakan pertama kali di kitab yajurweda; palgala adalah sebgai utusan pembawa pesan politik. Namun dalam perkembangannya sampai sekarang tidak menciptakan pengaruh yang banyak pada dunia.
2. Perkembangan di Yunani
Menurut mitologi yunani, dewa bangsa olypia, hermes terlibat kegitan diplomatic untuk misi yang di tugaskan oleh zeus raja para dewa denga cara tipu daya dan cerdik.
3. Perkembangan di Romawi kuno
Bangsa romawi melakukan kegiatan diplomasi karena adanya kepentingan dengan bangsa yunani, bangsa romawi deberi tuhan practical sense dan administrasi yang baik. Dalam perkembangannya ini tidak berpengaruh pada dunia karena romawi lebih suka menggunkan cara memaksa kehendak dari pada melkukan perundingan.
4. Perkembangan dizaman Byzntium
Byzntium menunjukkan kelihaiannya dalam diplomasi dengan cara kegiatan mereka yang sangat membantu perkembangan . menurut Nicholson, kekaisaran byzntium yang pertama mengorganisasikan departemen luar negeri untuk melakukan hubungan dengan taktik dan kepandaian yang banyak.
5. Perkembangan sesudah Reinaissance
Periode Italia
Diplomasi modern dikembangkan di kota italia karen mereka berdiri diluar system feudal utama dan mereka diikat bersama – sama oleh banyak kepentingan yang sama.
System di plomasi Perancis
Tujuan perancis selama sebagian besar pemarintahan Louis XIV dan Grotius yang berpendapat bahwa seni negoisasi seharusnya bukan suatu proses yang tergesa – gesa melainkan suatu kegiatan yang permanen dan menganjurkan dibentuknya suatu hubungan yang stabil melalui kontak – kontak yang didasrka atas landasan yang kokoh.
Transisi diplomasi lama ke baru
Para ahli menggunakan diplomasi lama tradisional atau rahasia dan diplomasi baru atau terbuka setelah PD I, terjadi perubahan besar – besaran namun hanya metode dan teknik. Diplomasi secara terbuka aka lebih membantu pemeliharaan perdamaian dan keharmonisan internasional.
Factor yang membantu kemunculan diplomasi baru : kebangkitan rusia, Munculnya amerika di politik dunia, kebangkitan asia, kebangkitan pendapat umum, perkembangan system komunikasi, diplomasi kooperatif, kemunculan organisasi – organisasi dunia dan regional.
I. ORGANISASI ANTAR BANGSA
1. Landasan Umum
Organisasi internasional merupakan salah satu subkategori dari hubungan intenasional. Suatu (proses pembentuka) bentuk stuktur lembaga dan pertahapan langkah kerja didalam hubungan internasional atau sebagai proses aturan atas dasar pola institusi yang memandu bangsa – bangsa dalam melaksanakan berbagai aspek hubungan internasional. Organisasi internasional dibentuk sacara sadar untuk mencapai sasaran tertentu, fungsinya untuk mencari jalan keluar.
Proses pertumbuhan organisasi internasional : muncul dieropa pada abad XIX. Perkembangan system berawal dari kolaborasi britania raya, Austria, prusia dan rusia dalam bentuk aliansi. Penggolongan, klasifikasi organisasi internasional (keanggotaan, lingkup kawasan geografi dan fungsi). Status organisasi internasional (wadah persatuan dan pemecah masalah, subyek hukum internasional, alat paksa agar kaedah umum ditaati, serta membentuk memperluas kaedah hukum internasional.
2. Perserikatan Bangsa – bangasa (PBB)
Lahirnya PBB karena adanya PD I, dibuat untuk menjadikan dunia manjadi damai dan semua maslah dapat dimusyawarahkan bersama tanpa adanya perang.
· Langkah – langkah : altantic charter 1 januari 1942, Moscow declaration 30 okt1943, Dumbarton oaks proposal, konferensi yalta, konferensi san Francisco,
· Struktur organisasi PBB ,
· Tujuan PBB,
· Kanggotaan PBB : anggota 51 negara,
· Badan kelengkapan PBB : majelis umum,
· Dewan keamanan, dewan ekonomi social, badan – badan tambahan, dewan perwalian, mahkamah internasional, secretariat PBB,
· Perserikatan bangsa bangsa dengan Indonesia (sengketa Indonesia belanda UNCI), (Masalah irian barat UNTEA), (Timor timur).
J. PERAN INDONESIA DI DUNIA INTERNASIONAL
1. Bidang politik dan keamanan
Globalisasi dalam bidang ekonomi akan diiukuti oleh globalisasi dalam bidang politik. Masalah utama paling dilema mdalam politik dunia adalah kedaulatan. Negara jika ingin melebur dalam ekonomi dunia harus terbuka dan bersaing dengan kemampuan dan keterampilan dengan apa yang menjadi tututan masyarakat global.
Indonesia turut andil dalam politik global (menjadi anggota tidak tetap dewan keamanan PBB), (pengiriman kontingen garuda), (peran Indonesia dalam menyelesaikan konflik internasional), (tentara Indonesia dalam UNIFIL).
2. Bidang ekonomi
Hubungan ekonomi internasional memegang peran yang sangat penting bagi global, itu terbukti dengan adanya hubungan perdagangan berabad abad lampau sehingga Indonesia dipengaruhi kebudayaan hindu dan budha.
Perdagangan bebas tingkat global (WTO), pedagangan bebas tingkat regional (AFTA, APEC), peran Indonesia yang aktif.
3. Kebudayaan
Indonesia adalah Negara yang kaya akan kebudayaan. Sejak berabad – abad lampau, kebudayaan Indonesia terkenal sebagai kebudayaan yang bernilai tinggi. Bentuk – bentuk kebudayaan yang beraneka ragam. Keaneka ragaman budaya menjadi salah satu kebanggaan masyarakat Indonesia. Indonesia memiliki candi yang diakui PBB sebagi warisan budaya dunia, tidak hanya itu saja namun banyak kesenian – kesenian.
4. Bidang lingkungan hidup
Di era yang maju ini, dampak globalisasi sudah terasa dan menjadikan terror bagi manusia dibumi, perubahan iklim sudah menjadikan ancaman yang serius bagi dunia. Ini bisa terjadi akibat hutan yang gundul, polusi udara dan penggunaan bahan bakar yang berlebihan.
Indonesia sebagai negara yang aktif dalam pembahasan dampak perubahan iklim, Indonesia menjadi tuan rumah dalam konferensi yang diadakan untuk membahas masalah global.
Dampak peran aktif Indonesia : masyarakat Indonesia menjadi maju, kebudayaan Indonesia menjadi maju, meningkatnya kepercayaan internasiaonal, berdirinya perusahan asing, etos kerja meningkat, adanya bantuan luar negeri (positif). Neokolonialisme, ketergantungan terhadap Negara maju, lapangan kerja sempit, hidup westernisasi, terkikis nilai bersama, pola hidup konsumtif (negative).
Nama Pengarang : Dr. Subagyo, M.Pd.
Tahun Terbit : Februari 2010
Jumlah Halaman : 279 Halaman
Rancangn Grafis Isi : Basuki A.Md
Desain Cover : Basuki A.Md
Ukuran : 20,5 X 14,5 cm
Harga : Rp. 50.000,-
Buku ini membicarakan tentang hubungan internasional dalam perspektif sejarah yang dilakukan kelompok masyarakat dengan cara berinteraksi melalui kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki yang membawa dampak perubahan. Dalam sejarah perubahan itu memberikan dasar pengalaman manusia akan bertindak pada masa yang akan datang. Hubungan antar bangsa mengalami pasang surut yang terjadi karena perkembangan yang terjadi disetiap zaman yang diperankan kerajaan atau Negara bengasa.
Hubungan internasional yang ditulis oleh subagyo yang dilihat dari perspektif sejarah memberika pemahaman konsep dasar dan ruang lingkup untuk memahami perjalanan kehidupan bersama, telah menunjukan perkembangan dari waktu ke waktu. Hubungan internasionak digunakan secara bergantian baik untuk kepentingan pendidikan maupun mata pelajaran.
Negara secara geografis merupakan wilayah dengan system kekuasaan yang terpusat dengan memilki hukum, peraturan dan membuat keputusan sendiri. Bangsa adalah sekelompok penduduk yang memliki rasa dan mempunyai pandangan sendiri. Negara Bangsa adalah suatu wilayah Negara dengan penduduk menyatakan suatu bangsa. Hubungan antar bangsa bertujuan mencangkup bukan hanya bangsa, tetapi juga anatar Negara, anatar pemerintahan dan antar penduduk. Tujuan utama hubungan internasional yang harmonis adalah tercapainya perdamaian dunia.
Dalam buku ini masyarakat internasional memberikan gambaran bagaimana perkembangan kehidupan antar nangsa memerlukan pengertian untuk saling toleransi. Untuk ekonomi politik internasional factor ini cukup domina mewarnai dinamika perubahan yang terjadi.
Kekuatan nasional dan pola hubungan internasional memiliki banyak factor yang mempengaruhi dan menjadi modal dasar nagi suatu Negara bangsa untuk memainkan perannya dalam hubungan internasional diwarnai dengan ambisi – ambisi atau keinginan yang dicapai. Untuk mencapi ini dibutuhkan diplomasi, diplomasi adalah perangkat proses interaksi yang memberikan dasar bagi tindakan lebih lanjut bagi suatu Negara. Dibutuhkan diplomat untuk berkomunikasi dakam mewujudkan harapan – harapan bersama.
Disini juga mebahas tidak hanya hubungan internasional membawa dampak yang harmonis tetapi juga ada konflik atau perang. Keadaan ini menimbulkan komunikasi menjadi tidak nyaman, maka lahirlah organisasi internasional untuk sebagai wadah bagaimana sebuah Negara melakukan upaya perbaikan dan peningkatan kesejahteraan serta perdamaian. Contoh oraganisasi internasional yang cukup relevan adalah perserikatan bangsa – bangsa (PBB).
Didalam buku hubungan internasional, Indonesia juga memiliki peran didunia internasional. Indonesia sebagai Negara yang berdaulat ingin menunjukkan eksistensinya melalui berbagai tindakan nyata. Usaha tersebut dapat diwujudkan dengan cara perdamaian, kesejahteraan yang dilakukan secara serius dan penuh dedikasi. Saat ini arus globalisai sangat kuat, hamper semua Negara mempersiakan diri sebaik – baiknya untuk menghadapi. Pada era ini, Indonesia berusaha memberikan andilnya untuk penyelesaian masalah dan melakuaknperannya sebaik mungkin dalam dibag politik, keamanan, ekonomi, kebudayaan dan lingkungan hidup
Dalam karya Drs. Subagyo. M.P.d hubungan internasional dalam perspektif sejarah : tata tulisan yang tertera ”baik”, sehingga para pembaca terutama akademisi tidak merasa jenuh ketika sedang membaca buku ini, tapi terkadang ada juga kata – kata yang sulit dipahami. Informasi-informasi yang terdapat pada buku ini sangat membantu pembaca dalam mengembangkan pengetahuannya. Buku ini membahas keadaan dunia internasional secara global beserta pandangan – pandangan melalui perspektif sejarah. Banyak hal yang disinggung dalam buku ini mengenai peran Indonesia dikancah dunia internasional dan juga Amerika sebagai Negara yang memiliki kekuatan yang dominan dalam hubungan internasional.
konsep hubungan internasional merupakan suatu kelompok manusia yang berkembang menjadi besar pasti akan menyusun dirinya dalam suatu kestuan masyarakat dan berusaha untuk dapat hidup secara tertib dan teratur. Interaksi suatu bangsa dengan bangsa lain dapat berlangsung baik secara bersahabat maupun secara kekerasan (perang).
Istilah negara, bangsa dan negara-bangsa seringkali digunakan secara bergantian dalam membicarakan hubungan internasional. Secara teknis sebenarnya terdapat pengertian yang berbeda. Negara secara geografis merupakan wilayah dengan sistem kekuasaan yang terpusat, dengan memiliki hukum, peraturan dan membuat keputusan sendiri. Bangsa, sebenarnya tidak terikat oleh wilayah tertentu suatu bangsa adalah sekelompok penduduk yang mengikuti pandangan sendiri yang menghubungkan satu dengan yang lain. Negar-bangsa, diartikan sebagi sutu teriorial negara dengan penduduk yang menyatakan sebagai suatu bangsa.
Hubungan internasioal sebagai ilmu atau disiplin mengalami perkembangan tersendiri dan memiliki tujuan tersendiri pula. Hubungan internasional merupakan suatu kegiatan manusia dimana manusia yang berasal dari satu negara atau lebih, baik secara individual, maupun secara kelompok, berinteraksi. Munculnya sebagai sebuah komponen ilmu merupakan suatu kebutuhan dan perkembangan sejarah, terutama menjelang perang dunia pertama. Secara harafiah hubungan internasional dapat diartikan sebagai hubungan antar bangsa, padahal yan dimaksudkan bukanlah hanya hubungan dalam bentuk ini, dan telah diusulkan penggunaan istilah yang lebih tepat yaitu “hubungan global” (global relations).
Dalam upaya mencapai hubungan antar bangsa atau hubugan internasional yang harmonis, tujuan utamanya adalah tercapainya perdamaian. Kajian tentang masyarakat internasional memberikan gambaran bagaimana dalam perkembangan kehidupan antara bangsa memerlukan pengertian untuk saling toleransi. Dalam kehidupan anter bangsa atau hubungan internasional ternyata faktor ekonomi cukup dominan mewarnai dinamika perubahan yang terjadi. Indonesia sebagai Negara nasional yang berdaulat ingin menunjukkan eksistensinya. Dalam perkembangan sejarah bangsa Indonesia telah membuktikan bahwa usaha mewujudkan perdamaian, kesejahteraan, dilakukan secara serius dan penuh dedikasi.
Penulis buku ini dapat memberikan penjelasan dengan menditail. Penjelasannya juga runtut, sesuai dengan EYD yang disempurnakan dan mengenai seluruh keragaman tentang hubungan internasional dalam pespektif sejarah. Menceritakan juga hal-hal yang tidak ada dibuku lain. Disertai juga diagram-diagaram sehingga dapat mendukung pemahaman pembaca. Serta bahasa yang digunaka juga cukup mudah untuk dipahami sehingga buku ini sangat cocok bagi para pemula karena isinya yang tidak begitu berat.
Selain memiliki kelebihan seperti tercantum diatas, buku ini juga memiliki kekurangan seperti halamannya mudah lepas sehingga cukup sulit untuk membacanya, selain itu meski sebagian besar bahasa yang digunakan telah sesuai dengan EYD yang disempurnakan tetapi tetapsaja masih terdapat kata-kata yang menyalahi EYD, seperti penggunaan kata “Pebruari” yang tercantum dalam identitas buku yang seharusnya bila sesuai dengan EYD yang disempurnakn ditulis “Februaru”. Terdapat pula istilah-istilah baru yang tidak disertai dengan penjelasannya seperti negara-negara Axis-Pact, meski ckup sedikit istilah-istilah baru cukup merepotkan juga.
Bila dibandingkan dengan buku Pengantar Studi Hubungan Internasional karangan Robert Jackson & Georg Sorensen buku ini memiliki beberap kelebihan dan kekurangan seperti kofer buku ini lebih menarik ketimbang buku pembanding tersebut dan juga isi di dalam buku ini lebih padat dan ringkas serta hanya mengambil point-point pentingnya saja tetapi buku pembanding tersebut juga tidak kalah menarik karena mengingat harganya yang mungkin lebih mahal maka buku pembanding tersebut memiliki kualitas buku yang lebih unggul seprti, bukunya terkesan lebih kokoh. Selain itu buku pembanding tersebut lebih rinci dalam menyampaian materinya serta disertai juga penjelasan kata-kata yang cukup sulit sehingga dapat dengan mudah dipahami. Buku ini meski memiliki diagram-diagram yang lebih sedikit tetapi ini lebih baik daripada buku pembanding yang memiliki banyak diagram tetapi kurang begitu jelas.
Sebagai saran alangkah baiknya bila kekurangan-kekurangan diatas dapat benar-benar diperhatiakan seperti kualitas buku dan pengguanaan bahasa sehingga dapat menunjang kegiatan beljar mengajar menjadi lebih baik.
Hubungan internasional adalah suatu disiplin yang disusun secara sintesis, sedangkan ilmu pengetahuan lain dapat terjadi secara analitis, artinya dari disiplin lain yang ada terlebih dahulu.
A. Konsep dasar dan ruang lingkup
1. Konsep hubungan internasional
Dalam meninjau disiplin “hubungan internasional”, ada dua konsep yaitu permusuhan (perang) dan persahabatan (perdamaian). Untuk itu perlu adanya hubungan yang baik antar Negara – nagara, misalnya dalam urusan untuk memenuhi kebutuhan hidup masing – masing.
2. Ruang lingkup hubungan internasional
Tidak ada di dunia ini bangsa yang adapa membebaskan diri dari keterlibatannya dengan bangsa lain dan dapat terwujud melalui: hubungan individu (turis, mahasiswa, sarjana dll), hubungan antar kelompok (lembaga – lembaga social, keagamaan, perdagangan dll), hubungan antar Negara (pribadi – pribadi; individu – individu; suatu organisasi).
3. Asas dan latar belakang sejarah hubungan internasional
a) Asas hubungan internasional
Hubungan internasional pada hakikatnya didasarkan atas hubungan dengan Negara lain, hubunga internasioanal didasarkan pada kemauan bebas dan persetujuan dari beberapa atau semua Negara. Tujuannya adalah untuk kepentingan bersama mereka yang menyatukan diri didalamnya.
Asas teritorial (kekuasaaan Negara atas daerahanya), asas kebangasaan (kekuasaan Negara pada negaranya), asas kepentingan umum (wewenang Negara untuk melindungi dan mengatur kepentingan dalam kehidupan masyarakat). Oleh karena itu hubungan Negara satu dengan yang lain perlu adanya tertib dan teratur.
b) Latar belakang sejrah
Ada empat periode :
Zaman kuno (yang berlangsung samapai berakhirnya imperium romawi), abad pertengahan (zaman eropa nasrani pada pertengahan sampai dengan abad ke XVI), periode antar Negara modern (antar abad XVI – XIX), petiode abad XX (periode evolusi menuju arah tingkat supra Negara).
B. Negara, Bangsa dan Negara Bangsa
Negara secara geografis merupakan wilayah dengan system kekuasaan yang terpusat dengan memilki hukum, peraturan dan membuat keputusan sendiri. Bangsa adalah sekelompok penduduk yang memliki rasa dan mempunyai pandangan sendiri. Negara Bangsa adalah suatu wilayah Negara dengan penduduk menyatakan suatu bangsa.
1. Evolusi Negara – Bangsa sampai tahun 1870
Dieropa banyak Negara – Negara yang menggunakan system kerajaan (empire) westphalia, dimana ditetapkan peraturan bahwa kekuasaan ada ditangan raja. Namun, pada abad 17, 18, 19 bangsa eropa menyebar keluar tujuan gold, glory dan gospel. Pandangan ekonomi merkantilisme merupakan putaran pertama empire ini dalam membangun wilayah koloni. Pandangan merkantilisme berpendirian bahwa kekuatan suatu Negara didasarkan atas perolehan kekayaan yang dimilikinya.
2. Evolusi Negara bangsa modern (1684 – 1945 - kini)
3. Negara bangsa dan perimbangan kekuatan
Kekuatan dan kekuasaan akan mempunyai peranan penting dalam melaksanakn kebijakan Negara. Perimbangan kekuatan Negara tidak saja hubungan anatara dua nagara akan tetapi dapat juga berbentuk antara hubungan sekelompok Negara dengan satu tenaga tertentu atau sebaliknya.
C. Ilmu dan system hubungan internasional
Hubungan anatar bangsa bertujuan mencangkup bukan hanya bangsa, tetapi juga anatar Negara, anatar pemerintahan dan antar penduduk.
1. Ilmu hubungan internasional
Hubungan internasional merupakan suatu kegiatan menusia yang berasal dari suatu Negara atau lebih, baik secara individual, maupun secara kelompok, berinteraksi (kontak langsung / melalui komunikasi tidak langsung).
- Lahirnya ilmu hubungan internasional : Munculnya sebagai sebuah komponen ilmu merupakan suatu kebutuhan dan perkembangan sejarah, teutama menjelang perang dunia pertama. Sebelum perang dunia pertama aksentuasi materi berkisar pada politik, hukum internsaioanl dan ekonomi internasional. Sesudah perang perhatian lebih ditekankan pada hubungan antar bangsa dan organisasi internasional. Pecahnya perang dunia yang kedua dan lahirnya PBB serta badan – badan lainnya mendorong lahir dan berkembangnya ilmu ini dn menuntut terselenggaranya suatu Negara dunia.
- Ilmu – ilmu dasar hubungan internasional : hukum internasional, sejarah diplomatic, ilmu perang , politik internasional, organisasi internasional, perdaganga internasioanal, pemerintahan jajahan , hubungan luar negeri (bagian integral dalam kontak internasional).
- Ilmu – ilmu yang menunjang : geografi dunia, gerakan pendidikan perdamaian, psikologi dan sosiologi hubungan internasional, humaniora, ilmu – ilmu social lainnya dan biologi serta studi regional (ilmu – ilmu tersebut melihat dunia sebagai suatu keseluruhan).
- Pendidikan internasional : merupakan suatu ilmu yang mengembangkan sikap, pengetahuan, salinh pengertian serta ketrampilan untuk dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan dunia dan menerima masyarakat dunia ke dalam pola hidup manusia yang beradab.
2. System kegiatan hubungan internasional
a) Diplomasi keseluruhan proses dari hubungan politik antar bangsa, orangnya disebut dengan diplomat. Tugas seorang diplomat dalam menjalankan misinya / system diplomasi hingga ke zaman ini mangalami perkembangan yang disesuaikan dengan kondisi zamanya.
b) Hukum internasional : satu bentuk huku yang berlaku antar Negara – Negara yang berdaulat dan antar kesatuan – kesatuan / badan – badan internasional lainnya.
c) Ekonomi internasional : masalah kemlaratan, perdagangan, industry termasuk ruang lingkup ekonomi. Sejak pembentukan Negara nasional pertama hingga kini, dari system merkantilisme, perdagangan bebas pada pertengahan abad XIX, retriksi, neo merkantilisme dan sejak 1914 - sistem ekonomi nasional abad XX. Sebaliknya pada zaman purba Negara – Negara kerajaan telah memanfaatkan kepentingan ekonomi nasional telah merupakan senjata atau perisai bangsa.
3. Perkembangan ilmu hubungan internasional
Ilmu hubungan internasional merupakan ilmu yang sangat muda dalam perkembangannya, oleh karenanya lahir dari rasa ingin tahu dan kebutuhan manusia untuk mencari penyesaian dalam megatasi masalah. Ilmu hubungan inernasional lhair kerena kebutuhan manusia akan perdamaian.
Sejarah jugalah yang membuktikan , bahwa manusia selalu mengaitkan keadaan perang maupun suasana damai dengan kaidah dan sedapat mungkin malahan juga dengan ketertiban.
3.1 Ruang lingkup hubungan internasional
Hubungan internasional bukan hanya hubungan antar bangsa namun mencangkup hubungan yang global, yang mencangkup hukum internasional bukan hanya poltik semata.
3.2 Koneksitas : hubungan internasional, politik internasional dan politik luar negeri
Hubungan luar negeri mencangkup keseluruhan hubungan dijalankan oleh suatu Negara dengan semua pihak yang tidak tunduk dengan kedaulatannya.
Politik luar negeri adalah keseluruhan perjalanan keputusan suatu pemerintah untuk mengatur semua hubungan dengan kalangan luar negeri dan semua yang dikontrol oleh pemerintah.
Politik internasional yaitu politik antar negera meliputi kepentingan dan tindakan beberapa atau semua Negara serta proses interaksi anatr Negara maupun anatar Negara dan organisasi internasional pada tingkat pemerintah.
D. SASARAN DAN SISTEM INTERNASIONAL
1. Perdamaian Dunia
Kesadaran bahwa tujuan hidup manusia hanya dapat tercapai melalui perdamaian apabila kehidupan menusia sebagai makhluk social, ekonomi dan kerena itu juga polik berlangsungan dengan tertib.
1.1 Berbagai aliran mengenai masalah perdamaian dunia :
a) Aliran idealisme : internasional dan yuridis
b) Aliran Realisme : politik
c) Neo-realisme dari Edward hallett carr : manusia sebagai makhluk internasional sebagia satu kesatuan
1.2 Palemologi (studi perdamaian)
Disiplin ilmu yang merupakan reaksi dari para pemikir terhadap meningkatnya perlombaan senjata “perdamaian”.
1.3 Perdamaian dan ideology
Manusia selalu mengusahakan perdamaian , juga bila perdamaian itu minimal pada sifatnya. Ideology harus diletakkan disamping kepentingan nasional disamping kepentingan nasional sebagai factor utama yang menentukan system internasional yang berlaku semenjak berakhirnya PD II.
2. Sistem Internasional
a) Kerangka analisis system internasional
Menurut holsti ada lima aspek : batas geografi, kebudayaan maupun efektifitas dari suatu system; ciri dan bentuk dari suatu politik yang interaksinya membentuk suatu system inetenasional; struktur dari interaksi internasional sebagai pertumbuhan dan penggabungan antar kekuatan nasional jadi inheren; interaksi yang tidak terhitung jumlahnya mulai dari koopersasi yang luas sifatnya samapai perang total; jalinan dari kebiasaan, kaidah dan proses yang ditaati oleh satuan politik.
b) System Negara setelah abad ke-17
Setelah revolusi perancis 1789 telah mematangkan Negara sebagai system yang baku bagi bentuk kehidupan bersama manusia menjadi Negara berdasarkan nasionalisme yang berkembang melalui etos yang mampu mengikat satuan politik berdasarkan bahasa, tradisi kebudayaan, dan kepentingan bersama.
c) System internasional pasca PD II
Setelah PD II banyak organisasi internasionla didirikan terutama berdasarkan anatar Negara sehingga kalaupun juga banyak di antara organisasi itu mempunyai pengaruh politik yang besar nagara tetap merupakan elemen dasar dari system internasional.
E. MASYARAKAT INTERNASIONAL
1. Pendekatan Dasar Masyarakat Internasional
Bahwa hubungan internasional harus dipahami sebagai suatu masyarakat Negara- Negara berdaulat. Menurut pendekatan internasional maslah intervensi dan hak asasi manusia dapat dipelajari secara normative, yaitu secara filosofis, historis dan hukum.
2. Tiga tradisi : Teori
Realisme : doktrin yang disitu persaingan dan konflik antar Negara melekat didalam hubungan mereka. Kaum realis menekankan pda elemen anarki, politik kekuasaan dan peperangan.
Rasionalis : mereka para teoritis yang yakin bahwa manusia selalu memakai akal pikiran dapat menegenali hal yang benar untuk dilakukan dan dapat belajar dari kesalahannya dan dari yang lainnya.
Revolusionis : para teoritis yang menunjukan dirinya dengan rasa kemanusiaan dan yakin pada persatuan moral dari masyarakat dunia di luar Negara.
3. Tiga Tradisi : Praktek
Seperti yang telah ditunjukkan pendekatan masyarakat internasional menekankan filsafat dan sejarah juga hukum.
· Negarawan dan tanggung jawab : kesetiaan pada bangsanya sendiri dan kebaikan warganegaranya, menghargai kepentingan yang sah dan hak – hak Negara lain dan menghormati hukum internasional, menghargai hak asasi manusia
· Tanggung jawab Nasional : negarawan bertanggung jawab atas kesejahteraan warganegaranya, standar hubungan yang fundamental yang seharusnya mereka anut dalam kebijakan kuar negerinya adalah kepentingan nasionalnya.
· Tanggung jawab kemanusiaan : negarawan pertama dan utama adalah manusia dan dengan sendirinya mereka memiliki kewajiban mendasar untuk menghargai hak sasi manusia bukan hanya dinegara mereka sendiri tetapi disemua Negara.
4. Kritik terhadap masyarakat internasional
· Kritik kaum realis : bukti dari norma internasional sebgai penentu kebijakan dan perilaku negaraadalah lemah atau tidak kuat.
· Kritik kaum liberal : tradisi masyarakat internasional mengabaikan politik domestic yang demokrasi dan tidak dapat menjelaskan perubahan progresif dalam politik internasional.
· Kritik EPI : tradisi masyarakat tradisonal gagal memberikan penjelasan tentang hubungan ekonomi internasional.
F. EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL
1. Apakah ekonomi politik internasional itu?
Jika ekonomi adalah tentang pencapaian kekayaan dan politik adalah tentang pencapaian kekuatan , keduanya berinteraksi dalam cara yang rumit dan memusingkan. Hal ini merupakan hubungan yang kompleks dalam konteks internasional antar politik dan ekonomi anatar negra dan pasar.
2. Merkantilisme
Mertkantilisme adalah pandangan dunia tentang elit – elit politik yang berada pada garis depan pembanguna Negara modern. Merkantilisme memandang perekonomian internasional sebagai arena konflik untuk kepentingan nasional yang bertentangan, dari pada sebagai wilayah kerjasama dan saling menguntungkan.
3. Liberalisme Ekonomi
Adam smith merupakan bapak liberalisme ekonomi yakin bahwa pasar cenderung meluas secara sepontan demi kepuasan kebutuhan manusia menegaskan bahwa pemerintah tidak boleh ikut campur. Kaum ekonomi liberal berpendapat bahwa perekonomian pasar merupakan suatu wilayah otonom dari masyarakat yang berjalan menurut ukum ekonominya sendiri.
4. Marxisme
Kaum marxisme berpendapat perekonomian adalah tempat eksplotasi dan perbedaan anatar kelas social khususnya kaum borjuis dan kaum proletar. Politik sebagian besar ditentukan oleh konteks social ekonomi, kelas ekonomi yang dominan juga dominan secara politik. Hal itu berarti bahwa dalam perekonomian kapasitas kaum borjuis akan menjadi sangat berkuasa menjadikan tidak seimbang.
5. Perdebatan tentang stabilitas hegemoni amerika serikat
Teori stabilitas hegemoni sangat penting karena hubungan ekonomi internasional yang liberal tergantung pada kehadiran suatu kekuatan dominan liberal. Jika suatu hegemoni tidak ada perkonomian liberal dunia yang terbuka akan mejdi sulit. Pada tahun 1930 terjadi krisis ekonomi dunnia, pada saat itu amerika adalah kekuatan yang dominan, hegemonic tetapi tidak berkeinginan mengambil tanggung jawab untuk menciptakan tatana ekonomi dunia yang liberal. Keinginan itu muncul setelah PD II.
6. Pembangunan dan keterbelakangan didunia ketiga
Kaum marxis dan EPI berkonsentrasi pada isu pembangunan dan keterbelakangan di dunia ketiga (asia, afrika dan amerika latin).
7. Globalisasi ekonomi dan peran Negara yang berubah
Globalisasi adalah meluas dan meningktanya hubungan ekonomi sosial dan budaya yang melewati batas – batas internsional. Pandangan kaum liberal : Globalisasi ekonomi berarti pergeseran kualitatif menuju system ekonomi global; globalisasi ekonomi akan membawa kesejahteraan yang meningkat bagi individu, keluarga dan perusahaan; Negara bangsa kehilangan kekuatan dan pengaruh seperti ditekankan dari atas dari bawah. Pendangan kaum realis-merkantilisme : globalisasi ekonomi adalah kurang lebih sama yaitu interdependensi ekonomi intensif, tidak ada yang baru dalam hal tersebut; perusahaan – perusahaan tidak kehilangan identitas nasionalnya sebab mereka adalah oemain global. Mereka tetap terikat nagara asalnya; Negara bangsa tidak terancam oleh globalisasi, keapasitas dalam pengaturan dan pengawasan telah meningkat dari pada manurun.
G. KEKUATAN NASIONAL DAN POLA HUBUNGAN INTERNASIONAL
1. Unsur – unsure kekuatan nasional
Kekuatan nasional adalah prnting untuk mendukung penyelenggaraan politik luar negeri dalam menegakkan kepentingan nasional dan mempertahankan eksistensi Negara. Bisa juga kekuatan itu memaksa kehendak kepada Negara atau bangsa lain.
1.1 Rakyat dan SDM
Rakyat merupakan unsure yang utama dari apa yang disebut sebagai kekuatan nasional. Dua aspek yang relevan bagi konsep kekuatan nasional adalah kuantitatif (jumlah dan distribusi penduduk) dan kualitatif (mutu, karakter dan semangat penduduk).
1.2 Pemerintah
Pemerintah mengorganisasikan rakyat dalam mencapai cita – cita mereka dengan mendaya gunakan SDM maupun SDA yang dimiliki dan dikuasai. Korps diplomatic sangat penting karena untuk mempertahankan dan menegakkan kepentingan nasional dengan cara damai. Jika itu tidak terwujud maka akan dilakukan kekuatan militer.
1.3 Wilayah dan SDA
Wilayah adalah unsure yang paling stabil selama dapat di pertahankan oleh pemerintah dan rakyat yang memiliki dan menguasainya. Disamping itu bahan pangan sumber daya lain juga diperlukan untik kelangsungan hidup suatau bangsa.
2. Pola sikap hubungan internasional
Hubungan internasional terjadi sebagai interaksi antar Negara, Negara mengandalkan diri pada kekuatan nasional masing – masing dan berusaha untuk menyelenggarakan politik luar negeri itu merupakan manifestasi utama dari perilaku suatu Negara dalam berhubungan dengan Negara lain.
Dalam sejarah perkembangan hubungan internasional ternyata, bahwa pola sikap dalam penyelenggaraan politik luar negeri dapat senantiasa dikembalikan pada tiga pola dasar : isoslasi atau netralisme, kooperasi dan konfrontasi.
Politik tidak memihak (tidak adanya konsekuen , tidak selalu anti konflik dan prokooperasi); plitik isolasi (menutup dari dunia luar); netralis dan netralisme (tidak memihak dan terlibat); kooperasi (kerjasama); kerjasama universal (global atau memadukan); kerjasama regional (berdekatan secara geografis); kerjasama fungsional (mendukung dan melengkapi); kerjasama ideologis (tidak berbentuk dan sebagai penghambat); konfrontasi (konflik senjata).
H. DIPLOMASI
1. Perkembangan di India kuno
Kegiatan diplomatic telah berlangsung sejak lama di india dan telah lambat laun berkembang ini terbukti pada peninggalan tertulis yang didapat. Saat periode veedic terdapat bukti : duta disebut sejak masa regweda dan sesudahnya; prahita digunakan pertama kali di kitab yajurweda; palgala adalah sebgai utusan pembawa pesan politik. Namun dalam perkembangannya sampai sekarang tidak menciptakan pengaruh yang banyak pada dunia.
2. Perkembangan di Yunani
Menurut mitologi yunani, dewa bangsa olypia, hermes terlibat kegitan diplomatic untuk misi yang di tugaskan oleh zeus raja para dewa denga cara tipu daya dan cerdik.
3. Perkembangan di Romawi kuno
Bangsa romawi melakukan kegiatan diplomasi karena adanya kepentingan dengan bangsa yunani, bangsa romawi deberi tuhan practical sense dan administrasi yang baik. Dalam perkembangannya ini tidak berpengaruh pada dunia karena romawi lebih suka menggunkan cara memaksa kehendak dari pada melkukan perundingan.
4. Perkembangan dizaman Byzntium
Byzntium menunjukkan kelihaiannya dalam diplomasi dengan cara kegiatan mereka yang sangat membantu perkembangan . menurut Nicholson, kekaisaran byzntium yang pertama mengorganisasikan departemen luar negeri untuk melakukan hubungan dengan taktik dan kepandaian yang banyak.
5. Perkembangan sesudah Reinaissance
Periode Italia
Diplomasi modern dikembangkan di kota italia karen mereka berdiri diluar system feudal utama dan mereka diikat bersama – sama oleh banyak kepentingan yang sama.
System di plomasi Perancis
Tujuan perancis selama sebagian besar pemarintahan Louis XIV dan Grotius yang berpendapat bahwa seni negoisasi seharusnya bukan suatu proses yang tergesa – gesa melainkan suatu kegiatan yang permanen dan menganjurkan dibentuknya suatu hubungan yang stabil melalui kontak – kontak yang didasrka atas landasan yang kokoh.
Transisi diplomasi lama ke baru
Para ahli menggunakan diplomasi lama tradisional atau rahasia dan diplomasi baru atau terbuka setelah PD I, terjadi perubahan besar – besaran namun hanya metode dan teknik. Diplomasi secara terbuka aka lebih membantu pemeliharaan perdamaian dan keharmonisan internasional.
Factor yang membantu kemunculan diplomasi baru : kebangkitan rusia, Munculnya amerika di politik dunia, kebangkitan asia, kebangkitan pendapat umum, perkembangan system komunikasi, diplomasi kooperatif, kemunculan organisasi – organisasi dunia dan regional.
I. ORGANISASI ANTAR BANGSA
1. Landasan Umum
Organisasi internasional merupakan salah satu subkategori dari hubungan intenasional. Suatu (proses pembentuka) bentuk stuktur lembaga dan pertahapan langkah kerja didalam hubungan internasional atau sebagai proses aturan atas dasar pola institusi yang memandu bangsa – bangsa dalam melaksanakan berbagai aspek hubungan internasional. Organisasi internasional dibentuk sacara sadar untuk mencapai sasaran tertentu, fungsinya untuk mencari jalan keluar.
Proses pertumbuhan organisasi internasional : muncul dieropa pada abad XIX. Perkembangan system berawal dari kolaborasi britania raya, Austria, prusia dan rusia dalam bentuk aliansi. Penggolongan, klasifikasi organisasi internasional (keanggotaan, lingkup kawasan geografi dan fungsi). Status organisasi internasional (wadah persatuan dan pemecah masalah, subyek hukum internasional, alat paksa agar kaedah umum ditaati, serta membentuk memperluas kaedah hukum internasional.
2. Perserikatan Bangsa – bangasa (PBB)
Lahirnya PBB karena adanya PD I, dibuat untuk menjadikan dunia manjadi damai dan semua maslah dapat dimusyawarahkan bersama tanpa adanya perang.
· Langkah – langkah : altantic charter 1 januari 1942, Moscow declaration 30 okt1943, Dumbarton oaks proposal, konferensi yalta, konferensi san Francisco,
· Struktur organisasi PBB ,
· Tujuan PBB,
· Kanggotaan PBB : anggota 51 negara,
· Badan kelengkapan PBB : majelis umum,
· Dewan keamanan, dewan ekonomi social, badan – badan tambahan, dewan perwalian, mahkamah internasional, secretariat PBB,
· Perserikatan bangsa bangsa dengan Indonesia (sengketa Indonesia belanda UNCI), (Masalah irian barat UNTEA), (Timor timur).
J. PERAN INDONESIA DI DUNIA INTERNASIONAL
1. Bidang politik dan keamanan
Globalisasi dalam bidang ekonomi akan diiukuti oleh globalisasi dalam bidang politik. Masalah utama paling dilema mdalam politik dunia adalah kedaulatan. Negara jika ingin melebur dalam ekonomi dunia harus terbuka dan bersaing dengan kemampuan dan keterampilan dengan apa yang menjadi tututan masyarakat global.
Indonesia turut andil dalam politik global (menjadi anggota tidak tetap dewan keamanan PBB), (pengiriman kontingen garuda), (peran Indonesia dalam menyelesaikan konflik internasional), (tentara Indonesia dalam UNIFIL).
2. Bidang ekonomi
Hubungan ekonomi internasional memegang peran yang sangat penting bagi global, itu terbukti dengan adanya hubungan perdagangan berabad abad lampau sehingga Indonesia dipengaruhi kebudayaan hindu dan budha.
Perdagangan bebas tingkat global (WTO), pedagangan bebas tingkat regional (AFTA, APEC), peran Indonesia yang aktif.
3. Kebudayaan
Indonesia adalah Negara yang kaya akan kebudayaan. Sejak berabad – abad lampau, kebudayaan Indonesia terkenal sebagai kebudayaan yang bernilai tinggi. Bentuk – bentuk kebudayaan yang beraneka ragam. Keaneka ragaman budaya menjadi salah satu kebanggaan masyarakat Indonesia. Indonesia memiliki candi yang diakui PBB sebagi warisan budaya dunia, tidak hanya itu saja namun banyak kesenian – kesenian.
4. Bidang lingkungan hidup
Di era yang maju ini, dampak globalisasi sudah terasa dan menjadikan terror bagi manusia dibumi, perubahan iklim sudah menjadikan ancaman yang serius bagi dunia. Ini bisa terjadi akibat hutan yang gundul, polusi udara dan penggunaan bahan bakar yang berlebihan.
Indonesia sebagai negara yang aktif dalam pembahasan dampak perubahan iklim, Indonesia menjadi tuan rumah dalam konferensi yang diadakan untuk membahas masalah global.
Dampak peran aktif Indonesia : masyarakat Indonesia menjadi maju, kebudayaan Indonesia menjadi maju, meningkatnya kepercayaan internasiaonal, berdirinya perusahan asing, etos kerja meningkat, adanya bantuan luar negeri (positif). Neokolonialisme, ketergantungan terhadap Negara maju, lapangan kerja sempit, hidup westernisasi, terkikis nilai bersama, pola hidup konsumtif (negative).